Oleh, Yunus E Gobai
OPINI KABARMAPEGAA--orang Papua meresa hidup baik dalam pola pikir orang papua itu sendiri, karena situasi yang di bangun oleh negara Indonesia untuk permainkan melalui makanan dan minuman ringan. Situasi dan kondisi politik papua pun dari dulu hingga sekarang sangat parah.
Sementara berfokus dalam dunia politik bagi orang papua, orang non papua mengambil kekayaan isi bumi papua diambil tanpa seizin dari pemilik seperti kayu di hutan, lahan tanah, emas dan mineral di Degeuwo, korowai, PF Freeport Indonesia dan beberapa tempat di papua diambil secara ilegal.
Saya sebagai anak adat memohon kepada pemerintah Provinsi Papua bapa Lukas Enembe untuk dapat memastikan semua aktivitas pertambangan tidak resmi (ilegal) di kawasan pedalaman dan kota untuk segera menutup kembali karena dampaknya merusak lingkungan dan manusia.
Saya sangat mendesak juga kepada Gubernur Papua untuk dapat mengkoordinasikan persoalan tersebut dengan penegak hukum untuk mendatangi kawasan pertambangan illegal yang masih ditemukan pada sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Papua.
Saya minta juga kepada pemerintah provinsi papua agar membangun koordinasi kepada setiap pemimpin daerah, pemimpin disktrik, pemimpin kepada suku, pemimpin kepada agama, pemimpin kepala tokoh dan masyarakat agar apa yang terjadi di daerah dapat mempertangungjawab bersama.
Pertambangan ilegal yang mencemari lingkungan dan dapat membahayakan bagi flora dan fauna maka dimohon tutup semuanya. Tidak boleh lagi operasi daerah di kabuapten Nabire, Korowai dan Paniai dan kabupaten lainnya.
Salah satunya pertambangan ilegal Degeuwo hadir tahun 2003 sampai hari ini belum tutup dan di korowai Pjs Gubernur Papua menyatakan tutup. Tetapi aktivitas penambagan masih berlanjut beroprasi sampai hari ini belum ditutup, sehingga gubernur Papua segera mengambil tindakan nyata.
Kabupaten Paniai Kondisi di Degeuwo aktivitas pertambangan illegal masih berlangsung disejumlah lokasi di kabupaten Paniai tepatnya di Distrik Baiyabiru. Dalam kegiatan menggunakan bahan kimia seperti mercuri untuk bahan baku penyulingan emas saat proses pemisahan.
Kondisi tersebut menurut saya sudah sangat mengkhawatirkan bahkan sudah pernah diperingatkan agar tidak menggunakan bahan kimia seperti cara yang mereka gunakan di gunung, karena itu merusak lingkungan dan mencemari aliran sungai Degeuwo yang berdampak pada masyarakat kabupaten Paniai dan Nabire.
Pertambangan berproduksi yang berdampak buruk bagi lingkungan sangat besar. Beberapa tahun lagi Kab Paniai akan menuai akibat mercuri. Sudah dikasih tahu dan ingatkan namun belum terlaksanakan hingga sekarang. Maka 100 hari kerja Gubernur Papua prioritaskan program menutup semua pertambagan ilegal di Papua.
Kesimpulan, gubernur Provinsi Papua Bapa Lukas Enembe, kalau memang benar- benar ingin menyelamatkan tanah dan manusia Papua maka segera cabut surat izin dan pastikan Perusahan ilegal yang dikeluarkan oleh dinas Pertambangan provinsi Papua.
Penulis adalah anak asli suku Mee daerah Kab Panai asal Distrik Kebo. Selasa, 2 Oktober 2018.