JAYAPURA, KABARMAPEGAA.COM--Sosok putra terbaik berjiwa sosial dan berjiwa umum wilayah Mepagoo, Martinus Nawipa, SH, MM telah meninggal dunia pukul 18.00 Wit dan sembayamkan di rumah pribadinya dibumi Wonorejo Nabire Papua.
Dikatakan Anep Nawipa melalui via telpon kepada wartawan media Kabarmapegaa.com saat dihubungi sabtu (22/06/2019) Jayapura Papua.
Dalam hal ini kami keluarga merasa berduka cita atas kepergian bapa kami namun kami pasrahkan kepada Tuhan.
kejadian ini kami rasa mustail karena melihat jiwa kasih tanpa pambri yang dimilik almarum Martinus Nawipa di wilayah Mepago.
berjiwa umum itu telah terbukti di lapangan pemerintahaan mahasiswa dan masyarakat dilapangan wilayah Mepagoo.
Dengan itu penderitaan sakit yang di alami selama dua tahun menjalan enam bulan Ia tidak sakit di bagian tubuh melalui pemeriksaan penyakit dokter dan di sangkah sebelumnya perbuatan dari adat, jelasnya.
"Diantara itu Yance Bakanauwa Nawipa mengatakan Martinus menangani pileg bupati kab Intan Jaya, skanario yang di klaimkan secara brutal oleh masyarakat setempat dengan cara adat." katanya.
"Ia menjelaskan dengan cara ini kami tidak katakan apa apa karena setahu kami keluarga melakukan berbagai cara pengobatan formal dan non formal namun tidak tertolong." Jelasnya.
"Tersangkah kemarin lalu kami dapat hasil perbuatan kekejaman ini di buat secara adat yang sulit ditemukan dan pembersihan secara adat yang di lakukan itu kami sudah lakukan namun tidak tertolong karena penderitanya kondisinya parah." ungkapnya.
"Sesuai jari payah keluarga telah kami korbankan berbagai cara pengobatan tapi rencana Tuhan dan kehendak manusia berbeda maka kami pasrahkan kepada Tuhan." Tutupnya.
Ini adalah perjuangan perjalanan pendidikan Almarum Martinus Nawipa Sekolah Dasar (SD) YPPK Komopa di lanjutkan Sekolah Menengah Pertama (SMPN) 1 Agadide dilanjutkan Sekolah Menengah Atas SMA YPPK Adhi luhur Nabire di lanjutkan Diploma DIII Perikanan UNIPA-Manokwari, dan S1 Sarjana Ekonomi Di Surabaya, S2 Magister Manajemen Univetsitas Wage Rudolf Supratman Surabaya.
Jabatan di pemerintahan diangkat PNS di puncak Jaya tahun 2004, Pindah di Intan Jaya 2008 menjabat sebagai Bendahara Dinas Perekonomian Daerah, kasubag keuangan kesbangpol Intan Jaya, Bendahara KPU Intan Jaya, Sekertaris KPU Intan Jaya, lalu terakhir Bendahara Kesbangpol Intan Jaya, lalu meninggal.
Akhir dari itu Martinus meninggalkan keluarga tercinta ibu dan lima orang anaknya.
Pewarta: Orgenes Bunay
Editor : Anselmus Gobai