PANIAI, KABARMAPEGAA.com--Muda-mudi Katolik (Mudika) Paroki St.Yusup Enarotali mengadakan kegiatan kemping rohani (Kemro) yang ke- 4 di wilayah Eka tepat nya di gereja Katolik St.Petrus Stasi Obaiyoweta. Kegiatan Kemroh tersebut dilangsungkan selama empat hari. Kemroh dilaksanakan dengan berbagai kegiatan: berbagai jenis perlombaan serta usaha dana.
Kemroh itu dilaksanakn dengan tujuan mempersatukan ikatan kekeluargaan sebagai umat beagama khususnya umat Katolik di Dekenat Paniai, Keuskupan Timika. Hal itu terungkap dalam tema besar yang diangkat pada Kemroh kali ini. Tema: "Tuhan Memancarkan Cahaya dalam Diri Kita Orang Muda Katolik untuk Bersatu."
Harapan dari Kemroh ke-4 Mudika Deknat Paniai tersebut sebagaimana yang dikatakan oleh ketua Panitia, dengan tujuan untuk memperkuat iman akan gereja Katolik dalam persaudaraan membangun tali kasih Kristus kepada muda-mudi serta Umatnya.
Ada pun Mudika Paroki St. Yusup Enagotadi, Dekenat Paniai yang terlibat dalam kegiatan tersebut diantaranya: Mudika wilayah Wegamo, wilayah Yawei, wilayah Enarotali, wilayah Wedauma dan wilayah Eka.
"Kemroh di wilayah Eka yang ke- 4 setelah wilayah Yawei, Wedauma, Wegamo dan selanjutnya nanti penutupan di wilayah Enagotali sebagai Pusat Paroki, Dekenat Paniai, Keuskupan Timika, Papua," kata Markus Tatogo selaku ketua Panitia ketika diwawancara awak media Kabar Mapegaa, Sabtu (11/7/2020), kemarin.
Kemroh ke-4 ini dipanitiai oleh Markus Tatogo sebagai ketua Panitia, Feri Gobai (Sekertaris) dan Finsen Degei (Bendahara). Selain kegiataan rohani mereka juga menyelenggarakan beberapa perlombaan seperti: pertandingan bola volly Putra-Putri; Panahan; jual-jualan; cerdas-cermat; lomba baca alkitab bahasa daerah dan Indonesia, dll serta melakukan kerja fisik guna mendatangkan uang khas.
Feri Gobai selaku sekretaris Panitia mengatakan kami umat St Yusup Enarotali menyampaikan ucapan terima kasih kepada dewan Yulius Gobai yang telah menyumbangkan dana 10 juta untuk menyukseskan Kem-Roh dan kepada Markus Gobai sebagai PNS yang telah menyumbangkan 4 juta dan kami tak lupa seluruh partisipan yang telah mengambil bagian untuk menyukseskan kegiatan tersebut.
Albert Gobai mengatakan kegiatan seperti Kemroh ini terus meningkatkan karena iman kami di bentuk. Adik adik muda mudi katolik jangan bosan bosan karena kegiatan ini positif. Kemudian, koordinator Mudika wilayah Eka, Frans Tenoye mengaku Kemroh kali ii berjalan baik dan aman. "Semoga nilai dan makna positif yang kita petik dalam kem-roh ini dapat bermakna dalam kehidupan."
Sementara itu, menurut Mantan Diakon Lukas Magai, menuturkan bahwa orang katolik itu umum. Satu, Apostolik dan Kudus. "Mari kita berdoa bagi orang tua dan pendiri gereja katolik. Mereka orang bijak, dari mereka kami dibentuk dan ada ini. Kita punya hati dan kita punya pikiran seperti terbitnya matahari di ufuk timur, tetap semangat untuk berkarya."
Magai juga berpesan agar semua pengurus gereja maupun umat Katolik meminta agar tetap menjaga keimanan dan dirinya juga meminta agar setiap wilayah dimana gedung gereja berdiri agar segera membuat lokasi area misi gereja dalam bentuk peta dan ia juga minta agar memagari lingkungan gereja.
Dalam Kemroh tersebut, kepala sekolah SD YPPK Obaiyoweta juga ikut serta dan memberikan kesan dan pesan kepada muda-mudi Katolik di tempat tersebut. Kata dia, Tidak ada tanah sama saja tidak ada kehidupan maka miliki dan cintai tanah sebagai mama.
Kepada peserta Kemroh, ia juga meminta agara semua yang hadir memaknai arti dari kehidupan itu sendiri dan mengenali diri yang utuh dalam terang Kristus Tuhan. "Siapa saya? Untuk apa saya hidup? Untuk apa saya ikut kegiatan kem-roh? Jawab dan renungkan sendiri?" tanyanya.
Tidak hanya, Kepala Sekolah, Camat Wegemuka Stepanus Gobai pun ikut serta. Ia mengatakan "saya menjadi camat bukan untuk daerah saya, agama saya dan suku saya saja tetapi saya sebagai orang umum maka tugas kita adalah melayani, termasuk Mudika. Mudika harus menjadi cermin bagi umat Tuhan di Papua terutama di Dekenat Paniai."
Ia juga minta kepada muda-mudi Katolik agar jaga diri pribadi dengan sebaik-baiknya. Hal itu ia katakan karena Gereja, rumah, kebun dan kantor adalah tugas kita bersama. sementara itu, melalui pantauan media www.kabarmapegaa.com kegiatan Kemroh 4 hari berjalan sangat baik dan usai hasil kegiatan Ketua Panitia Markus Tatogo membacakan hasil dana yang di dapat dari berbagai kegiatan perlombaan dan kerja fisik sebesar Rp 75 juta lebih.
Selanjutnya, khusus lomba baca Alkitab versi bahasa Indonesia dijuarai oleh Mudika wilayah Enarotali, dan juara kedua dirahi oleh Mudiak wilayah Wegamo dan juara ketiga oleh diraih oleh Mudika wilayah Yawei sementara itu, untuk lomba baca alkitab bahasa daerah (Bahasa Mee), juara satu diraih oleh wilayah Wedauma, Juara dua diraih oleh Mudiak wilayah Eka dan juara tiga, Mudika Wilayah Yamei.
Ada pun rentetan kegiatan perlombaan serta para pemenang dalam Kemroh ini terdapat lomba Cerdas Cermat kelompok A juara satu diraih oleh Wilayah Eka; Juara dua wilayah Yawei dan juara tiga wilayah Wedauma kemudian kelompok B juara satu di rai oleh Mudiaka wilayah Wedauma, juara dua wilayah Enaro dan juara tiga Mudiaka Wilayah Yawei.
Untuk lomba Panaan, kami panitia mengakui ada dua pemuda sebagai penembak jitu salah satunya saudara Anselmus Gobai.
Pewarta: Anselmus Gobai
Editor: Manfred Kudiai